Skip to main content

Fakta: Generasi ‘Dora’ Membanjiri Jejaring Sosial Facebook

Mungkin bagi Anda, tak lagi mengejutkan melihat anak berusia 8 sudah memiliki akun Facebook. Namun, fakta orang tua mengajari anak berbohong untuk bisa mendaftar sangat mengejutkan.
Saat ini, ada jutaan anak-anak di bawah umur atau generasi ‘Dora’ (film anak-anak) yang telah memiliki akun di jejaring sosial itu. Bahkan, di antaranya berusia sangat muda, yakni 8 tahun. Facebook sendiri memberlakukan peraturan yang melarang anak di bawah 13 tahun bergabung situsnya.
Di balik semua fakta yang nampak ‘biasa’ ini, terdapat fakta yang lebih mengejutkan, yakni orang tua sang anak yang membantu mereka melalui proses pendaftaran untuk mendapat akun di jejaring sosial ciptaan Mark Zuckerberg itu.
Sebanyak empat penulis studi ini berpendapat, pembatasan umur yang terinspirasi Children’s Online Privacy Protection Act atau biasa disebut COPPA ini sebagian besar diabaikan anak-anak dan orang tua. Bahkan, para orang tua lebih mendorong anaknya untuk berbohong.
“Data kami menunjukkan, banyak orangtua secara sengaja membiarkan anak-anaknya berbohong tentang usianya yang dalam kenyataannya, para orangtua membantu mereka melakukannya agar anaknya bisa mendapat mendapat akses pada situs yang dibatasi usia itu,” papar para penulis dalam pengantar hasil studinya.
Menurut hasil studi, sebagian besar (95%) dari orang tua yang memiliki anak berusia 10 tahun secara sadar mengetahui anaknya memiliki akun Facebook, dan 78% orang tua membantu anaknya membuat akun Facebook untuk anaknya.
Pada anak berusia 11 dan 12 tahun, persentase campur tangan dan sepengetahuan orang tua menjadi sedikit lebih rendah meski 89% orang tua yang disurvei yakin harus ada usia minimum untuk Facebook. Sebanyak 78% di antaranya yakin ada keadaan yang membuat ‘OK’ bagi anak mereka untuk bisa mendaftar layanan online itu.
Saat ditanya mengapa para orang tua mau melakukan ini, mereka sering kali beralasan hal ini berkaitan kegiatan sekolah dan komunikasi antar anggota keluarga. Apa jadinya jika generasi ‘Dora’ memiliki akun di Facebook?
Hasil studi yang didasarkan pada survei 1.007 orang tua di Amerika Serikat pada Juli lalu yang memiliki anak berusia 10-14 menemukan, 55% anak usia 12 dan 32% anak usia 11 tahun memiliki akun Facebook, sementara 19% dari anak usia 10 tahun aktif di situs itu.
Pertanyaan mengenai usia berapa yang sesuai bagi anak-anak agar bisa bergabung situs jejaring sosial ini telah diperdebatkan para pendukung privasi dan kelompok orang tua selama bertahun-tahun.
Zuckerberg sendiri telah mengatakan, anak-anak yang lebih muda dari 13 tahun bisa menggunakan layanan ini karena berinteraksi secara online merupakan bagian penting proses pendidikan yang terjadi saat ini.
Hasil studi Consumer Reports pada musim semi lalu menemukan, 7,5 juta anak di bawah usia 13 merupakan anggota Facebook. Para legislator sendiri mengaku telah memberlakukan hukum COPPA pada 1998 di saat internet modern mulai berjalan.
Hal tersebut dilakukan guna melindungi anak-anak dari predator pemasaran, risiko keamanan dan pelanggaran lain yang bisa timbul dari orang lain yang juga memiliki akses pada data pribadi lain mereka.
COPPA mewajibkan sebuah situs untuk mendapat ‘izin orang tua yang terverifikasi’ sebelum mengumpulkan informasi mengenai anak di bawah usia 13 tahun. Alhasil, banyak situs yang kini mulai memberlakukan pembatasan usia.
Sayangnya, saat situs-situs ini menambahkan batasan umur untuk persyaratan layanan mereka, dokumen hukum yang bertele-tele itu membuat para pengguna jarang membacanya sebelum mendaftar.
Para penulis studi baru ini menyatakan, COPPA memiliki konsekuensi yang tak diinginkan, yakni membatasi akses anak-anak ke Internet sembari mendorong orang tua bertindak tak etis dan menyarankan agar hukum berdasarkan usia harus diganti dengan perlindungan privasi yang universal.

Comments

Popular posts from this blog

Download KD Perangkat Sistem Mekatronik Berbasis CAE K13

adsanjaya.com-  DEFINISI  MEKATRONIKA Mekatronika adalah  ilmu yang mempelajari ilmu mekanik, ilmu elektronika, dan ilmu informatika.  Istilah  Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering)  pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang  Yaskawa Electric Cooperation . Awalnya berkembang dalam bidang  Feinwerktechnik , yaitu cabang dari teknik yang mengedepankan aspek ketelitian. Misalnya pada pembuatan jam, alat optik dan sebagainya. Lalu ditambahkan setelah munculnya Informatik sebagai disiplin ilmu baru. CAE atau singkatan dari Computer-aided engineering adalah penggunaan perangkat lunak komputer untuk membantu tugas analisis teknik. yang mencakup analisis finite element (FEA - finite element analysis), dinamika fluida komputasi (CFD - computational fluid dynamics), dinamika multibody (MBD - multibody dynamics), dan optimalisasi. Perangkat lunak yang diciptakan untuk mendukung keg...

PROGRAM PELATIHAN CALON PEGAWAI (PPCP)

PT Wijaya Karya ( Persero ) melalui program rekrutmennya saat ini membuka lowongan kerja terbaru pada bulan Desember tahun 2018 untuk mencari calon – calon tenaga kerja yang siap diterjunkan ke setiap lini atau divisi kerja dalam perusahaan yang sedang membutuhkannya saat ini. Dengan diadakannya rekrutmen atau lowongan kerja ini perusahaan berusaha mencari individu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan tentunya sesuai juga dengan minat dan harapan dari para pencari kerja karena dengan adanya hubungan yang baik antara tenaga kerja dan perusahaan akan tercipta suasana kondusif di lingkungan perusahaan. Adapun dibawah ini adalah jabatan yang tersedia pada peluang kerja kali ini yang dibuka oleh pihak perusahaan dengan kualifikasi sebagai berikut.   PROGRAM PELATIHAN CALON PEGAWAI (PPCP) * Deskripsi Pekerjaan : Program Pelatihan Calon Pegawai (PPCP) yaitu rekrutmen untuk kandidat calon pegawai dengan jenjang karir regular (mulai level staf) * Persyaratan : Pendidikan M...

Tips Mengingat Nama Orang yang Baru Dikenal

Baru saja berkenalan. Belum ada sepuluh menit berlalu. Tapi, sudah lupa nama orang itu. Apakah ‘penyakit’ ini kerap menimpa Anda? Bisa mengingat nama orang penting demi membina relasi yang baik di masa datang. Agar terhindar serangan ‘penyakit’ itu, ikuti tips berikut, seperti dikutip dari laman galtime.com: 1. Ulangi namanya Saat lawan bicara menyebut namanya, ada baiknya Anda ulangi kembali, misalnya, “Senang bertemu dengan Anda, David”, atau “Maaf, nama belakang Anda siapa?”. Cara ini bisa membantu Anda mendaftarkan nama baru di memori otak dengan lebih baik. 2. Ajukan pertanyaan atau komentar Misalnya, mengaitkan namanya dengan kemiripan nama atau hal-hal yang sering Anda jumpai. Bisa artis, teman, anggota keluarga, atau komentar lainnya. 3. Mintalah mengeja namanya Misalnya, “O… Hengky, ‘ie’ atau ‘y’?” 4. Mengasosiasi nama dengan gambar Jika Anda bertemu dengan seorang CEO bernama Arthur, mungkin Anda bisa bayangkan dia sebagai King Arthur. Beberapa orang suka teknik in...